MUBA,lensarakyat.net – Puluhan Masyarakat Musi Banyuasin Dibawah Komando Rahmat Hayat Gelar Aksi Damai Didepan Gedung Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin, Pada Senin (14/04/2025).
Kedatangan lapisan masyarakat Musi Banyuasin tersebut dengan membawa beragam tuntutan yang tercetak dalam beberapa spanduk untuk disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Musi Banyuasin.
Kordinator Aksi Rahmat Hayat atau akrab disapa Midun menerangkan maksud dan tujuan dirinya bersama puluhan masyarakat Musi Banyuasin menggelar aksi damai.
Salah satunya terkait adanya manipulasi data murid oleh beberapa Kepala Sekolah di Musi Banyuasin yang diduga untuk penyalahgunaan Dana Bos.
“Saya bersama masyarakat Musi Banyuasin menyampaikan beberapa tuntutan dan salah satunya masalah Dana Bos,”ungkapnya, Senin (14/04/2025).
“Dalam proses pencairan Dana Bos yang dilakukan, diduga telah terjadi manipulasi yang dilakukan sejumlah Kepala Sekolah di Kabupaten Muba,”terangnya.
Disampaikan untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin memeriksa seluruh Kepala Sekolah yang diduga melakukan manipulasi data Murid disekolahnya.
“Kami minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera memeriksa Kepala Sekolah di Muba ini yang diduga memanipulasi data murid untuk pencairan Dana Bos dan digunakan untuk kepentingan pribadi,”jelasnya.
Dalam sesi perbincangan dengan awak media, Rahmat Hayat juga meminta agar Aparat Penegak Hukum memeriksa Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin yang Diduga menerima Fee dari setiap Proyek yang ada.
“Kami minta BPK,KPK,Kajati Sumsel,Inspektorat dan Tipidkor Polres Musi Banyuasin mengusut dan memeriksa Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Muba Diduga telah mengkondisikan proyek dan menerima Fee dari proyek yang ada di Dikbud Muba,”imbuhnya.
Lebih lanjut, Midun meminta Bupati Musi Banyuasin memberhentikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dr Iskandar Syahrianto SH MH dari jabatannya.
“Kami minta Bupati segera copot Kadis Dikbud ini dari jabatannya yang bekerja hanya untuk pencitraan namun kinerja asli tidak sesuai kenyataan yang ditunjukan,”pungkasnya.